Kamis, 11 Agustus 2016

Berita Manto - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenang kembali bagaimana keputusan PDIP membuka peluang politiknya pada Pilgub DKI 2012 lampau. Waktu itu, PDIP mendukung Ahok pada menit-menit terakhir. Apakah sikap PDIP untuk Ahok akan diulang?


"Kan kita kan memang pemain injury time. Kamu tahu enggak waktu 2012, kapan Ibu Mega (Ketum PDIP) putusin saya (menjadi cawagub untuk cagub Jokowi)?" kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Ahok mengatakan, kala itu tak ada yang bisa membayangkan Megawati menempatkan duet Jokowi-Ahok untuk Pilgub DKI 2012. Malahan, Partai Gerindra sudah membuat surat dukungan untuk duet Jokowi-Deddy Mizwar.

"Eh jam satu atau jam tiga mau mendaftar ke KPUD, Bu Mega bilang (memilih), 'Ahok.' Pak Jokowi saja shock (kaget)," kata Ahok.

Akhirnya Sekjen PDIP waktu itu, Tjahjo Kumolo, menelepon Ahok agar segera merapat ke kantor PDIP. Jadilah duet Jokowi-Ahok.

Untuk konteks menjelang Pilgub DKI 2017, Ahok menyatakan dinamika politik masih terbuka terhadap segala kemungkinan. Apalagi pembukaan pendaftaran masih sebulan ke depan. Ahok juga tidak tahu bagaimana sebenarnya sikap PDIP terhadap dirinya.

"Kan masih pendaftaran 19 sampai 21 September. Ya enggak? Ini saja belum 17 Agustus. Masih sebulan lebih dong," kata Ahok.

0 komentar