Liliyana mengungkapkan, keberhasilan itu tidak terlepas dari bisikan Tontowi pada dirinya.
Seperti dikutip dari badmintonindonesia, Liliyana mengaku sempat terpancing permainan lawan. Namun bisikan Owi akhirnya menenangkan kembali dirinya.
"Saat itu Owi bilang pada saya ‘Nggak apa-apa cik, saya siap back-up di belakang. Cik Butet tenang aja jaga di depan. Cici lebih unggul kok (permainan) depannya," kata Liliyana.
Liliyana mengakui tekanan di partai final luar biasa. Meskipun dirinya telah berpengalaman bermain di final Olimpiade. Tekanan itu semakin besar lantaran harapan meraih medali tinggal tertumpu pada dirinya dan Tontowi.
"Apalagi kami tinggal sendiri, dan hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, maunya kami memberikan yang terbaik. Pokoknya perasaannya campur aduk lah,” ujar atlet berusia 30 tahun tersebut.
Keberhasilan Owi/Butet mengobati kegagalan bulutangkis di Olimpiade London 2012. Ketika itu, bulutangkis yang jadi andalan Indonesia malah tak dapat medali satupun.
Hingga kini, itu adalah satu-satunya kegagalan yang pernah terjadi sepanjang keikutsertaan Indonesia di cabang bulutangkis di Olimpiade.
0 komentar