Sebuah video mengenai Mary Jean Reimer
(51) atau juga dikenal benama Yung Jing-Jing (Mandarin: Wēng Jìngjīng –
翁靜晶), seorang mantan aktris Hong Kong yang menghadapi seorang pria
berjubah bhiksu yang sedang meminta-minta di sebuah jalan di luar
stasiun MTR Tai Po, menjadi bahan pembicaraan khususnya oleh netizen
Hong Kong.
Di awal video yang juga diunggah di
Youtube pada Selasa (15/3/2016) oleh akun 金濤博藏 (Jīntāo bó cáng), sebuah
akun dari museum folklor dan kepustakaan, nampak seorang pria berbahasa
Mandarin dan berjubah bhiksu ditanya oleh seorang pria mengenai vihara
tempat ia berasal. Kemudian Yung Jing-Jing yang berada di sana mendekati
pria berjubah itu dan bertanya sedang apa ia di sini. Pria berjubah
bhiksu itu menjawab bahwa ia sedang mencari sumbangan.
Pria berjubah bhiksu berkilah bahwa
dirinya adalah memang seorang bhiksu saat Yung menandaskan bahwa pria
itu bukan seorang bhiksu. Ketika ditanya dari vihara mana ia berasal,
pria itu mengeluarkan sebuah buku sertifikat berwarna merah dan
menyatakan dirinya dari Vihara Shaolin di Henan, Tiongkok Daratan.
Tapi Yung tidak cepat percaya begitu
saja, ia membuka dan membaca sertifikat itu. Ia kemudian memberitahukan
kepada pria itu apa yang ia baca dalam sertifikat yang menyatakan bahwa
pria itu hanyalah seorang Wu Jie Ju Shi (Wǔjiè jūshì – 五戒居士) –
umat awam yang mempraktikkan Pancasila Buddhis, bukan seorang bhiksu,
bahkan sertifikat tersebut juga tidak asli.
“Saya juga seorang Wu Jie Ju Shi,” kata Yung. “Anda bukan seorang bhiksu. Anda palsu.”
Pria itu tetap berkilah dan kembali
mengklaim dirinya sebagai bhiksu sarjana meskipun bukan bhiksu kung-fu.
Tapi saat Yung menanyakan apakah pria itu bisa melafalkan mantra dan
memintanya untuk melafalkan Maha Karuna Dharani (Dàbēi Zhòu), pria itu mengatakan bahwa ia tidak mengetahui mantra apapun.
“Tolong jangan berakting seperti ini.
Apa yang Anda lakukan menyebabkan dampak buruk terhadap citra Agama
Buddha. Semoga Anda memahaminya,” kata Yung yang pernah berperan sebagai
Xiaolongnü di film Little Dragon Maiden (Yáng Guò Yǔ Xiǎo Lóng Nǚ – Gadis Naga Kecil) tahun 1983.
“Lihat Anda. Mudah untuk mengenali Anda
palsu dengan pengamatan yang sederhana,” jelas Yung. “Anda bahkan tidak
bisa melafalkan sebuah mantra. Bagaimana mungkin Anda seorang Bhiksu?”
ujar Yung saat pria itu kembali berkilah.
Dalam video tersebut Yung mengatakan
bahwa pria itu melanggar hukum Hong Kong dengan mencoba mencari uang di
kota tersebut dengan menggunakan visa turis.
“Agama Buddha Tiongkok kami tidak meminta sumbangan seperti ini,” jelas Yung.
“Kami melakukan ini di Tiongkok Daratan,” bantah pria itu.
“Kalau begitu silahkan Anda kembali ke Tiongkok Daratan. Hal ini tidak diperbolehkan di Hong Kong,” jawab Yung.
Di penghujung video berdurasi 5 menit 10
detik tersebut, Yung mengatakan bahwa dirinya seorang Buddhis dan
melihat pria itu berpakaian seperti bhiksu, ia tidak mempercayainya
apalagi pria itu tidak bisa melafalkan mantra apapun. Dan pria itu
mengatakan ia tidak ingin berbicara dengannya lagi dan kemudian pergi
dari tempatnya mengemis.
Yung Jing-Jing yang aktif di organisasi
Buddhis sekaligus ketua pengelola Vihara Ting Wai di Tai Po juga menarik
perhatian warga Hong Kong pada Oktober tahun lalu, setelah ia
membongkar skandal penipuan dan penggelapan uang yang melibatkan
bhiksuni kepala viharanya itu.
Seperti yang dilansir South China Morning Post,
Jumat (18/3/2016), Martin Cheung Ngai-ping, ketua eksekutif Asosiasi
Buddhis Hong Kong mengatakan, bhiksu yang asli di Hong Kong tidak akan
berkeliaran di jalanan untuk mengumpulkan uang karena mereka telah
didukung oleh vihara-vihara yang memiliki kaitan dengan mereka.
Cheung mengatakan para bhiksu yang
dicurigai tersebut mulai muncul di kota itu lebih dari satu dekade yang
lalu dan karena itu asosiasi tersebut telah bekerja sama dengan aparat
penegak hukum untuk memberikan materi pendidikan kepada masyarakat untuk
lebih mengenali para bhiksu yang resmi.
Ia menambahkan bahwa jika warga melihat
para biksu meminta uang secara acak, mereka tidak harus memberi mereka
uang dan bisa melaporkannya ke polisi. Ia mengatakan penanganan yang
dilakukan Yung Jing-Jing untuk yang diduga bhiksu palsu itu sudah benar.
Fenomena bhiksu palsu yang berdampak
buruk bagi citra Agama Buddha muncul di berbagai daerah dan negara
termasuk di Hong Kong. Sejumlah netizen Buddhis Hong Kong yang prihatin
akan hal ini pun akhirnya membentuk sebuah grup yang berupaya membongkar
kedok para bhiksu palsu.
Sepertinya aksi berani mengungkap bhiksu
palsu ini perlu ditiru oleh umat Buddhis lainnya mengingat maraknya
bhiksu/bhikkhu palsu yang kian marak. Pembelajaran untuk mengenali
bhiksu palsu atau asli perlu ditanamkan tidak hanya kepada kalangan umat
Buddha awam tetapi juga non-Buddhis agar mereka tidak tertipu oleh
aksi-aksi bhiksu gadungan tersebut
0 komentar